Pages

Monday, September 19, 2011

apa maumu?

kau, kau dan kau ....
mengapa harus turut campur?
jika tak sekali pun namamu disebut
jika tak secuil pun hadirmu diharap

tinggal bilang, jika tak senang
bila perlu bawa saja parang
walaupun hari ini aku kalah
besok lusa 'kan terus kucoba
sampai ajal menjemput salah satu dari kita

aku rela

marah lagi

kawan, kali ini kumulai lagi
menusukmu dengan penaku
menghajarmu dengan isi kepalaku
bukan kepalang marahnya aku

kau hanya melihat dari kacamatamu
tak sedikit pernah berpikir
ada kacamata lain yang lebih cocok untukmu

esok, kau kan merasakan buah yang kau tanam sekarang
sengsara kawan, sengsara ....
hidup ini bak roller coaster
sebentar lagi, giliranmu di bawah

semoga aku masih hidup
untuk menyaksikan kesengsaraanmu
sambil berusaha untuk tidak merasa iba

Tuesday, September 6, 2011

... aku pergi ...

Terkadang, kita baru menyadari kita merasa sangat kehilangan setelah seseorang itu benar-benar pergi dan takkan kembali. Saat itu, akan banyak pikiran berkecamuk, mungkin saja kita merasa bahwa kita begitu mengasihinya, sangat merindukannya atau bahkan teramat mencintainya, perasaan yang selama ini mungkin belum pernah terbersit.
Tetapi bisa saja itu tidak lebih dari sekedar kehilangan seseorang yang pernah menorehkan tinta pada lukisan hidup kita.

Memang tidak mudah menjadi tegar, apalagi yang pergi dan takkan kembali itu adalah 'pelukis utama' hidup kita.
Namun, membiarkan diri bernostalgia terlalu lama dengan kenangan yang sudah teramat usang, takkan menghidupkan kembali 'si pelukis' itu.
Bukankah hidup belum berakhir? masih sangat luas kanvas yang dapat dilukis oleh pelukis lain, yang mungkin akan memberikan warna yang lebih hidup pada hidup kita.

Life is short, don't shorten it by think short!

Serius, Santai, Senyum

Hidup tidak harus rumit, kesederhanaan hidup adalah menjalani hidup itu dengan santai, penuh senyum, tapi tetap serius.
Tidak ada hidup yang berjalan di satu rel. Terkadang kaki melangkah ke kiri untuk menghindari sesuatu, untuk kemudian kembali ke rel semula, dan terkadang ada yang sama sekali lari dari tujuan awal.
Namun, hidup tetaplah hidup, bahkan sesudah kematian.
Kita hidup dalam kenangan orang yang kita tinggalkan.
Dan semoga saja, mereka akan selalu tersenyum ketika mengenang kita.